Sabtu, 19 November 2016

Misteri Gunung lawu

Hasil gambar untuk misteri gunung lawu 
Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api “istirahat” dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous. Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu, kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir. Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi. Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan.
sudah menjadi rahasia umum dikalangan para pendaki bahwa Gunung Lawu adalah salah satu gunung yang banyak menyimpan kejadi mistis.
Cahaya Oktagon Masyarakat sekitar lereng Gunung Lawu sering melihat sekelebat sinar (cahaya) yang membentuk portal (gerbang) yang berasal dari tiap sudut candi yang berbentuk segi delapan membentuk seperti gerbang ke atas.  Waktu zamannya Soekarno cahaya itu sering muncul. Zaman Soeharto pun juga sering terlihat. Namun, saat ini sudah jarang terlihat. Dan masyarakat meyakini itu adalah portal atau gerbang gaib. Bahkan penelitian dari NASA, Amerika Serikat (AS), melihat bentuk bentuk Candi Sukuh dari luar bumi itu terlihat sangat beraturan.  Membentuk segi delapan. Dan dari sisi tersebut muncul cahaya di waktu-waktu tertentu membentuk suatu titik.  Bagi yang sering keluar malam ada obyeknya sendiri yakni wisata spiritual. Diyakini itu sebagai pintu masuk dimensi lain. Namun, tidak ada yang berani mendekat. Cahaya yang terpantau satelit NASA tersebut bukan rahasia lagi. Masyarakat sekitar lereng gunung juga sering melihatnya. Cahaya misterius tersebut muncul di waktu-waktu tertentu. Sesekali ada pula cahaya yang mengarah langsung ke angkasa. Pernah terdeteksi oleh satelit milik NASA, yang melihat cahaya terang. Setelah diteliti di berbagai tempat mereka merujuk pada satu tempat yakni di sekitar wilayah Gunung Lawu. Itu pun yang terlihat di dalam Google Map hanya titik bangunan candi saja. Sementara gunungnya seperti tertutup,”. Hal tersebut juga dibuktikan dengan adanya penemuan batu marmer dan giok di sebelah utara Gunung Lawu. Giok sendiri digunakan sebagai pelapis untuk pesawat ruang angkasa.  Setelit Amerika memang super canggih. Dia juga punya sket Gunung Lawu. Tapi, di GPS Gunung Lawu selalu tertutup dan jarang terlihat. Seperti ada tabir yang menutupi atau menghalanginya. Setelah tidak terlihat dari satelit lokasi pasti asal cahaya tersebut, para peneliti semakin penasaran. Mereka pun datang langsung ke Gunung Lawu untuk mengunjungi Candi Sukuh.Di antara mereka berasal dari Ausltralia, bahkan peneliti NASA juga datang langsung. Mereka mengaku heran dengan kemunculan cahaya tersebut dan tidak terdeteksinya Gunung Lawu di GPS. Setelah itu mereka pulang. Selang beberapa waktu kemudian, mereka datang lagi membawa peralatan lebih canggih. Hasilnya tetap sama, posisi Gunung Lawu juga tidak ketemu. Justru yang terlihat dan terdeteksi hanya keberadaan candi-candi di sekitarnya. Saya yang mendampingi para peneliti juga merasa heran dengan tidak terdeteksinya Gunung Lawu ini
Gunung Lawu sangat populer untuk kegiatan pendakian. Setiap malam 1 Sura banyak orang berziarah dengan mendaki hingga ke puncak. Karena populernya, di puncak gunung bahkan dapat dijumpai pedagang makanan. Pendakian standar dapat dimulai dari dua tempat (basecamp): Cemorokandang di Tawangmangu, Jawa Tengah, serta Cemorosewu, di Sarangan, Jawa Timur. Gerbang masuk keduanya terpisah hanya 200 m.
Hasil gambar untuk misteri gunung lawu
Pendakian dari Cemorosewu melalui dua sumber mata air: Sendang (kolam) Panguripan terletak antara Cemorosewu dan Pos 1 dan Sendang Drajat di antara Pos 4 dan Pos 5. Pendakian melalui cemorosewu akan melewati 5 pos. Jalur melalui Cemorosewu lebih nge-track. Akan tetapi jika kita lewat jalur ini kita akan sampai puncak lebih cepat daripada lewat jalur Cemorokandang. Pendakian melalui Cemorosewu jalannya cukup tertata dengan baik. Jalannya terbuat dari batu-batuan yang sudah ditata. Jalur dari pos 3 menuju pos 4 berupa tangga yang terbuat dari batu alam. Pos ke4 baru direnovasi,jadi untuk saat ini di pos4 tidak ada bangunan untuk berteduh. Biasanya kita tidak sadar telah sampai di pos 4. Di dekat pos 4 ini kita bisa melihat telaga Sarangan dari kejahuan. Jalur dari pos 4 ke pos 5 sangat nyaman, tidak nge-track seperti jalur yang menuju pos 4. Di pos2 terdapat watu gedhe yang kami namai watu iris  (karena seperti di iris). Di dekat pintu masuk Cemorosewu terdapat suatu bangunan seperti masjid yang ternyata adalah makam.Untuk mendaki melalui Cemorosewu(bagi pemula) janganlah mendaki di siang hari karena medannya berat untuk pemula. Di atas puncak Hargo Dumilah terdapat satu tugu. Pendakian melalui Cemorokandang akan melewati 5 selter dengan jalur yang relatif telah tertata dengan baik.

Hasil gambar untuk misteri gunung lawu

Sumber: wikipedia dan berbagai sumber lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar